Selasa, 11 Juni 2013

Handetolan


Seorang bapak di pedalaman pulau flores, memiliki 3 orang anak perempuan yang sudah mulai tumbuh dewasa. Karena semuanya cantik-cantik, ketiga anaknya mulai dilirik oleh pemuda-pemuda kampung. 

Pada suatu hari, untuk pertama kalinya ketiga anaknya itu diundang mengikuti pesta kawin di kampung sebelah, rencananya mereka akan berjalan beramai-ramai pada malam harinya bersama teman-teman lainnya (maklum anak kampung di flores, kurang hiburan. Kalau ada pesta, biar di kampung sebelah, atau di belakang bukit sekalipun..jalan..yang penting senang dan ramai-ramai. Dan Kebanyakan pesta dibuat di malam hari. Biasanya perkenalan atau pertemuan jodoh antara muda-mudi terjadi di pesta-pesta seperti itu).


(Gbr : suasana pesta di flores)

Kebetulan, waktu itu hari telah menjelang sore. Sementara ketiga anak gadisnya bersiap-siap, si Bapak duduk-duduk di bale-bale rumahnya sambil mendengar radio kecilnya (maklum…radio transistor adalah hiburan satu-satunya di desa). Untuk menghindari anaknya mendapatkan jodoh yang salah, ketika anaknya hendak berangkat meninggalkan rumah, si bapak berpesan pada ketiga anaknya 
‘hei.. kamu bertiga…, kalau mau cari jodoh,..jangan dengan yang namanya HANDE TOLAN itu ya…!’  
‘kenapa pak’ tanya anaknya yang tertua. 
‘iya… karena ..yang namanya HANDE TOLAN itu hampir tiap hari ada saja anggota keluarganya yang meninggal’. 
‘kok bapak tahu …’ tanya anaknya lagi. 
‘iya..coba kamu dengar di radio (maksud bapak “radiogram”) .. kalau ada berita duka, pasti selalu keluarganya HANDE TOLAN itu yang meninggal…tadi baru saja berita yang bapak dengar, ada keluarganya HANDE TOLAN yang meninggal kemarin…’



Penjelasan : Rupanya si bapak tidak mengerti dengan kata HANDAITAULAN (sebutan si bapak : HANDE TOLAN). Karena kalau di Flores, berhubung keterbatasan alat transportasi dan komunikasi, masyarakat pedesaan hanya memiliki Radio sebagai sumber informasi (maklum jalan masih sangat jelek dan kurang, belum ada TV, Parabol, atau HP seperti sekarang), sehingga kebanyakan pengumuman pemerintah, penyampaian program-program pembangunan dan juga berita-berita keluarga seperti berita duka dan lain-lain.. paling efektif dan cepat disampaikan lewat Radio Pemerintah Daerah (RPD). Pada setiap berita duka selalu dibacakan kalimat begini : Berita duka berasal dari…., ditujukan kepada Bapak …., Saudara…., dan seterusnya …., … dan HANDAITAULAN dimana saja berada…) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar