Seorang petani yang biasa tinggal di daerah pegunungan, suatu hari turun berjalan-jalan ke pantai. Sesampainya di pantai, dia menemukan buah kelapa.
Karena belum pernah melihat buah kelapa sebelumnya maka dia bertanya kepada anak kecil yang ada di dekatnya :
"Nak... apa ini?"
"Ooo... itu telur gajah pak..." jawab anak itu
"Oooooooo...padahal
begini ya telur gajah itu?" kata petani itu terheran-heran..
Setelah melihat telur
gajah, ia-pun menjadi tertarik untuk melihat bagaimana rupa gajah itu. “Kalau telur ini ditetaskan, pasti akan
keluar anak gajahnya” pikirnya dalam hati.
Karena ingin melihat anak
gajah, si petani kemudian membawa pulang
buah kelapa tadi ke rumahnya. Sesampainya di rumah dia menceritakan penemuannya kepada keluarganya sekaligus mempersiapkan segala
sesuatu untuk penetasan telur gajah tersebut.
“Karena telur gajah ini sangat besar, tentu mengeraminya juga lama”
pikirnya.
Oleh sebab itu ia mengajak istrinya untuk mengerami telur itu
bergantian. Mulailah dia mengerami
telur tersebut lalu bergantian dengan istrinya setelah
beberapa jam...demikian
seterusnya.
Karena hidup di desa, petani tersebut tidak terbiasa memakai cd (celana dalam), sehingga
ia mengerami telur tersebut hanya dengan mengenakan sarung, sambil berjongkok
di atas telur.
“Sekalian
biar lebih hangat telurnya” katanya
dalam hati.
Setelah 1 minggu, ketika
giliran petani tersebut sedang mengerami telur, anak gadis petani tersebut mendekati
sambil bertanya pada ayahnya :
"Pak... telurnya sudah menetas belum?"
"Tidak tahu tuh... coba saja kamu pegang telurnya... mungkin saja sudah menetas..." jawab si ayah.
Lalu anak tersebut menjulurkan tangannya ke dalam
sarung ayahnya dan meraba-raba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar