Jumat, 21 Juni 2013

Belalainya sudah saya pegang

Seorang petani yang biasa tinggal di daerah pegunungan, suatu hari turun berjalan-jalan ke pantai. Sesampainya di pantai, dia menemukan buah kelapa.


Karena belum pernah melihat buah kelapa sebelumnya maka dia bertanya kepada anak kecil yang ada di dekatnya :


"Nak... apa ini?"


"Ooo... itu telur gajah pak..." jawab anak itu

"Oooooooo...padahal begini ya telur gajah itu?" kata petani itu terheran-heran..

Setelah melihat telur gajah, ia-pun menjadi tertarik untuk melihat bagaimana rupa gajah itu.  “Kalau telur ini ditetaskan, pasti akan keluar anak gajahnya” pikirnya dalam hati.


Karena ingin melihat anak gajah, si petani kemudian membawa pulang buah kelapa tadi ke rumahnya. Sesampainya di rumah dia menceritakan penemuannya kepada keluarganya sekaligus mempersiapkan segala sesuatu untuk penetasan telur gajah tersebut.


“Karena telur gajah ini sangat besar, tentu mengeraminya juga lama” pikirnya. 

Oleh sebab itu ia mengajak istrinya untuk mengerami telur itu bergantian. Mulailah dia mengerami telur tersebut lalu bergantian dengan istrinya setelah beberapa jam...demikian seterusnya.




Karena hidup di desa, petani tersebut tidak terbiasa memakai cd (celana dalam), sehingga ia mengerami telur tersebut hanya dengan mengenakan sarung, sambil berjongkok di atas telur. 

“Sekalian biar lebih hangat  telurnya” katanya dalam hati.


Setelah 1 minggu, ketika giliran petani tersebut sedang mengerami telur, anak gadis petani tersebut mendekati sambil bertanya pada ayahnya : 

"Pak... telurnya sudah menetas belum?"

"Tidak tahu tuh... coba saja kamu pegang telurnya... mungkin saja sudah menetas..." jawab si ayah.

Lalu anak tersebut menjulurkan tangannya ke dalam sarung ayahnya dan meraba-raba...

"Pak... sepertinya sudah pak..., telurnya sudah menetas... ini belalainya sudah saya pegang..."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar